FAWAID HADITS-HADITS AL-ARBA’IN AN-NAWAWIYAH
HADITS KE TIGAPULUH SATU (31)
عَنْ سَهْلٍ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ : دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ وَأَحَبَّنِيَ النَّاسُ؟ فَقَالَ: «اِزْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبَّكَ اللهُ، وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبَّكَ النَّاسُ» حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهْ وَغَيْرُهُ بِأَسَانِيْدَ حَسَنَةٍ.
Dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ada seseorang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amal yang apabila aku lakukan, Allah mencintaiku dan manusia juga mencintaiku.” Beliau menjawab, “Zuhudlah di dunia, maka Allah akan mencintaimu. Begitu pula, zuhudlah dari apa yang ada di tangan manusia, maka manusia akan mencintaimu.” (Hadits hasan, diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan selainnya dengan sanad hasan)
A. Biografi rawi Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu
Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, nama lengkap beliau adalah Sahl bin Sa’ad bin Malik bin khalid bin Tsa’labah bin Harits bin Amr bin Al-khazraj bin Saa’idah As-sa’idi Al-anshori. Ketika Rasuallah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat usia beliau sekitar 15 tahun.
Sahl radhiyallahu ‘anhu memiliki nama asli Hazn. Nama Hazn diganti oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan Sahl (kemudahan) karena nama hazn bermakna susah, sulit, sedih.
Sejak kecil sahl radhiyallahu ‘anhu termasuk sahabat yang tekun mengikuti Rasulallah shallallahu ‘alaihi wasallam dan ikut baiat. Sahl juga ikut perang tabuk dan sahl adalah tentara terkecil. Beliau berkisah : “Saat aku dalam peperangan aku menjadi pembantu para pasukan.” Allah memberkahi umur Sahl radhiyallahu ‘anhu dan wafat tahun 91 H, sekitar usia 100 tahun atau ada yang menyebut 99 tahun. Menurut ahli sejarah Sahl radhiyallahu ‘anhu adalah sahabat yang wafat terakhir dikota Madinah. Sahl radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan sekitar 188 hadits dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
B. Kedudukan hadits
Hadits ini adalah salah satu hadits yang kisaran Islam beredar diatasnya. Sebab sifat zuhud di Dunia menunjukkan akan sifat wara’ dan akan mendapatkan kecintaan Allah dan sfat zuhud di disisi manusia menunjukkan akan kemuliaan, kesucian dan kecukupan dan dengannya akan mendapatkan kecintaan manusia.
C. Fawaid hadits
- Semangatnya para sahabat didalam bertanya kepada Nabi terkait perkara yang bermanfaat.
- Sesungguhnya asal watak manusia adalah ingin dicintai Allah dan manusia serta tidak ingin dicela Allah dan manusia. Oleh karena itu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan apa saja yang bisa mengarah kesana.
- Sesungguhnya orang yang zuhud di Dunia maka dia akan mendapatkan kecintaan Allah, karena zuhud di Dunia melazimkan dia adalah orang yang menginginkan Akhirat. Dan telah berlalu makna zuhud yaitu “meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya di Akhirat”.
- Sesungguhnya zuhud disisi manusia adalah sebab datangnya kecintaan manusia.
- Sesungguhnya sifat tamak terhadap Dunia dan bergantung padanya adalah sebab kemurkaan Allah kepada hamba. Dan tamak disisi manusia adalah sebab kemurkaan manusia kepada manusia lainnya.
- Cinta buta terhadap Dunia adalah kunci segala sesuatu.
- Janganlah menjadikan Dunia adalah angan-angan dan cita-cita terbesar seorang hamba serta pencapaian akhir ilmunya.
Di terjemahkan oleh Ahmad Imron bin Muhadi Al Fanghony hafidzohullahu ta’ala.
Rujukan : Kitab Al-Fawaid Adz-dzahabiyah min Ar-ba’in An-Nawawiyah karya Syaikh Abu Abdillah Hammud bin Abdillah Al Mathor dan Syaikh Abu Anas Ali bin Husain Abu Lauz.