RANGKUMAN BAB 7 – FATHU MAKKAH

 

A. Sebab penaklukan Makkah

Pada tahun 8 H, Bani Bakar yang di dukung Quraisy mengkhianati perjanjian Hudaibiyah. Mereka menyerang kabilah Khuza’ah yang notabene adaklah sekutu kaum Muslimin. Kabar itupun sampai kepada Nabi dan ditambah lagi penguat dengan datangnya Abu Sufyan menemui Nabi untuk merubah perjanjian, namun di tolak sama beliau.

Mengetahui hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kaum Muslimin untuk bersiap-siap berangkat menuju Makkah. Saat itu beliau membawa 10.000 pasukan dari Madinah menuju Makkah. Beliau menunjuk Abu Rahm Al-Ghifari rodhiyallahu ‘anhu sebagai penguasa Madinah sementara. Dan persiapan ini dilakukan secara rahasia agar tidak diketahui kaum Quraisy.

 

B. Abu Sufyan Masuk Islam

Suatu hari Abu Sufyan keluar Makkah untuk mencari informasi. Saat itu beliau bertemu dengan Al-Abbas bin Abdil Muthalib rodhiyallahu ‘anhu yang mengajaknya agar menghadap Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Sesampainya di sana, beliau ditawari Islam lalu menerimanya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.

Al-Abbas rodhiyallahu ‘anhu mengusulkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah , Abu Sufyan adalah orang yang suka mendapat kehormatan, maka berilah ia suatu kehormatan.” “Baiklah,” kata Rasûlullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

مَنَ دَخَلَ دَارَ أَبِي سُفْيَانَ فَهُوَ آمِنٌ، مَنْ أَغْلَقَ بَابَهُ فَهُوَ آمِنٌ، وَمَنْ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَهُوَ آمِنٌ

 

“Barangsiapa masuk ke rumah Abu Sufyân , maka dia aman. Barangsiapa menutup pintu rumahnya, maka dia aman. Barangsiapa masuk ke masjid, maka dia aman.”

 

C. Pasukan Islam masuk kota Makkah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memasuki kota Makkah dengan menundukkan kepala sebagai bentuk tunduk kepada Allah dan rasa syukur atas pertolonganNya. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan para pasukan untuk tidak memerangi siapapun kecuali yang melawan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membagi pasukan. Sayap kanan ada Khalid bin Walid rodhiyallahu ‘anhu yang masuk dari arah dataran rendah. Sayap kiri diberikan kepada Az-zubair bin Al-awwam rodhiyallahu ‘anhu yang masuk dari arah dataran tinggi.

 

D. Keadaan penduduk Makkah

Kedatangan pasukan Muslimin menjadikan keadaan orang-orang Quraisy berhamburan. Ada diantara mereka yang masuk kerumah Abu Sufyan, ada yang masuk rumah masing-masing mereka dan ada pula yang masuk ke Masjid. Tidak ada seorangpun yang bertemu Khalid bin Walid rodhiyallahu ‘anhu untuk menyerang kecuali akan di habisi. Khalid datang dengan menyisir kota Makkah hingga menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di Shafa.

 

E. Rasulullah memasuki Masjidil Haram

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memasuki masjidil Haram. Beliau menuju Hajar Aswad dan mengusapnya. Lalu beliau Thawaf mengelilingi Ka’bah sambil memegang busur panah. Saat itu ada 360 berhala di sekitar Ka’bah dan beliau hancurkan semuanya tanpa tersisa, seraya membaca firman Allah :

 

وَقُلْ جَآءَ ٱلْحَقُّ وَزَهَقَ ٱلْبَٰطِلُ ۚ إِنَّ ٱلْبَٰطِلَ كَانَ زَهُوقًا

 

“ Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” (Al-Isra : 81)

 

قُلْ جَآءَ ٱلْحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ ٱلْبَٰطِلُ وَمَا يُعِيدُ

 

“Katakanlah : “Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi”. (Saba :  49)

Kemudian beliau meminta kunci kepada Utsman bin Thalhah dan membukannya.

 

F. Pidato Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam shalat di Masjidil Haram, beliau membaca pidato di hadapan orang-orang Quraisy yang menunggu keputusan Nabi, beliua bersabda : “Wahai orang Quraisy, apa yang kalian bayangankan tentang apa yang akan aku lakukan terhadap kalian?” Merekapun menjawab, “Yang baik-baik, sebagai saudara yang mulia, anak dari saudara yang mulia.” Beliau bersabda, “Aku sampaikan kepada kalian sebagaimana perkataan Yusuf kepada saudaranya: ‘Pada hari ini tidak ada cercaan atas kalian. Allah mengampuni kalian. Dia Maha penyayang.’ Pergilah kalian! Sesungguhnya kalian telah bebas!”

 

G. Orang yang tidak di Maafkan

Orang-orang yang dahulu menyakiti Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, pada saat itu beliau maafkan, kecuali :

  • Abdul Uzza bin Khathal
  • Al-harits bin Nufail
  • Maqis bin Shababah
  • Biduwanita milik Ibnu Khathal

Sedangkan yang masuk Islam beliau maafkan, mereka adalah :

  • Abdullah bin Ibn Sa’ad bin Abi Sarah rodhiyallahu ‘anhu
  • Ikrimah bin Abi Jahl rodhiyallahu ‘anhu
  • Hubar bin Al-aswad rodhiyallahu ‘anhu
  • Sarah, budak milik salah seorang Bani Abdul Muthalib rodhiyallahu ‘anhu

 

H. Dampak positif setelah Fathu Makkah

Penaklukan kota Makkah adalah keberhasilan yang terpenting bagi kaum Muslimin selama bertahun-tahun. Keberhasilan yang merubah hari-hari dan kehidupan bangsa Arab. Oleh karena itu ketundukan kaum Quraisy saat itu dianggap sebagai kesudahan bagi agama paganis (penyembah berhala) di semenanjung Jazirah Arab. Setelah itu penduduk Makkah masuk ke dalam Islam secara berbondong-bondong.

 

 

Ditulis oleh : Ustadz Ahmad Imron bin Muhadi Al Fanghony Hafidzahullah

Rujukan : “Buku Mapel Sejarah Islam Kelas V MSU Al Ukhuwah Sukoharjo”

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *