Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang terkadang dipakai oleh orang-orang Kafir dan Munafik untuk melemahkan Islam dan melecehkan secara khusus untuk Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam… Maka berikut ini ringkasan jawaban dari pertanyaan diatas :
- Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menikahi Aisyah atas perintah Allah.
- Aisyah radhiyallahu ’anha bahagia menikah dengan Nabi shallallahu’alaihi wasallam.
- Nabi shallallahu ’alaihi wasallam sangat mencintai Aisyah.
- Menikahi wanita diumur seperti itu adalah perkara biasa di masa itu dan bukan sebuah celaan.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menikahi Aisyah atas perintah Allah.
Kalau sudah perintah Allah mau apalagi?? Jika ini sudah merupakan perintah Allah, lalu apakah ada alasan untuk tidak menaatinya? Nabi shallallahu’alaihi wasallam pernah berkata kepada Aisyah radhiyallahu ’anha:
أُريتك في المنام مرتين أرى أنك في سرقة من حرير ويقال : هذه امرأتك ، فاكشف عنها فإذا هي أنت فأقول إن يك هذا من عند الله يمضه
“Aku diperlihatkan dirimu dalam mimpi dua kali. Aku saksikan engkau tersimpan dalam sebuah wadah sutera. Lalu dikatakan kepadaku: ini adalah istrimu. Ketika aku buka, ternyata ada wajahmu. Maka aku mengatakan, “Kalau ini dari Allah, maka akan terlaksana” (HR. Bukhari no. 3682).
Aisyah radhiyallahu’anha bahagia menikah dengan Nabi shallallahu’alaihi wasallam.
Walaupun secara umur keduanya berbeda jauh, namun keadaan yang dirasakan Aisyah radhiyallahu ’anha tidak sebagaimana yang dituduhkan bahwa beliau tidak bahagia, beliau tertekan dan terpaksa. Justru sebaliknya Aisyah radhiyallahu ’anha bangga dan bahagia saat dinikahi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika Aisyah adhiyallahu ’anha menveritakan terkait bulan beliau di nikahi Nabi dan serumah dengannya beliau berkata :
فَأَىُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّى
“… Lalu istri Nabi yang mana yang lebih beruntung melainkan aku?” (HR. Muslim no. 3548).
Nabi shallallahu ’alaihi wasallam sangat mencintai Aisyah.
Ini adalah alasan lain kenapa Nabi Muhammad shallallhu ‘alaihi wasallam menikahi Aisyah radhiyallahu ’anha… ‘Amr bin Al-Ash radhiyallahu’anhu pernah bertanya kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam:
أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إلَيْكَ؟ قالَ: عَائِشَةُ قُلتُ: مِنَ الرِّجَالِ؟ قالَ أَبُوهَا قُلتُ: ثُمَّ مَنْ؟ قالَ: عُمَرُ
“Siapa orang yang paling kau cintai?. Rasulullah menjawab: ‘Aisyah’. Aku bertanya lagi: ‘Kalau laki-laki?’. Beliau menjawab: ‘Ayahnya Aisyah’ (yaitu Abu Bakar). Aku bertanya lagi: ‘Kemudian siapa lagi?’. Beliau menjawab: ‘Umar’” (HR. Muslim, no.2384).
Menikahi wanita diumur seperti itu adalah perkara biasa di masa itu dan bukan sebuah celaan.
Diantara alasan yang memperkuat pernyataan diatas adalah :
- Di masa itu bangsa Arab sudah biasa menikahkan anak-anak mereka diusia dini dan itu bukan perkara aib ataupun tabu.
- Sebelum Nabi melamar Aisyah, sudah ada seorang pemuda yang melamarnya, yaitu Jubair bin Muth’im bin Adi
- Ketika seorang wanita sudah haid, maka berarti sistem reproduksinya dan secara fisik ia telah siap menjadi seorang istri. Dan saat umur 9 tahun Aisyah sudah haid.
- Dalam sejarahnya, tidak pernah para pembenci Nabi menggunakan pernikahan Nabi dengan Aisyah sebagai bahan celaan, jika memang itu aib.
- Tim Medsos MSU (PKPPS Tingkat Ula Al Ukhuwah Sukoharjo)
- Sumber : https://konsultasisyariah.com/38488-mengapa-rasulullah-menikahi-aisyah-ketika-aisyah-masih-kecil.html