RANGKUMAN BAB 5 – ADAB ORANG SAKIT
- Hakikat dari yang menyembuhkan sakit adalah Allah. Allah ta’ala berfirman :
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) Yang menyembuhkan aku”. (Asy-Syu’ara : 80)
- Orang yang sakit lalu bersabar, maka Allah akan ampuni dia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ؛ وَلَا نَصَبٍ؛ وَلَا هَمٍّ؛ وَلَا حَزَنٍ؛ وَلَا غَمٍّ ؛ وَلَا أَذًى حَتَّى الشَّوْكَةُ يَشَاكُهَا إلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada pikiran), sedih (karena sesuatu yang hilang), kesusahan hati, atau sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.”(HR. Bukhari no. 5641 dan Muslim no. 2573)
- Segera bertaubat
- Minta maaf kepada kedua orang tua
- Berdzikir dan beristighfar
- Mohon pahala dan berbaik sangka kepada Allah
- Berobat dengan pengobatan yang halal
- Berwasiat kepada orang tua atau famili
- Kuatkan kesabaran dan tidak banyak mengeluh
B. Adab merawat orang sakit
- Bersabar merawat
- Menjaga kebersihan
- Mengurus dengan baik
- Mengingatkan dengan sopan waktu-waktu sholat dan minum obat
- Menjaga ketenagan
- Mendoakan kebaikan
- Tidak berbuat gaduh
- Berharap pahala kepada Allah
- Ketika sakit semakin parah hendaknya di talkin kalimat “Laa Ilaaha Illallah”
Diringkas oleh Ahmad Imron bin Muhadi Al Fanghony hafidzahullahu ta’ala
Rujukan : Buku Adab Islami kelas VI MSU Al Ukhuwah Sukoharjo