RANGKUMAN BAB 1 – AL-ASMA’ AL-HUSNA

 

A. Al-‘Alim (Yang Maha Mengetahui)

  • Allah Maha Mengetahui semua amal perbuatan yang dikerjakan hamba.
  • Allah telah mengetahui dan mencatat sejak 50.000 tahun sebelum alam ini diciptakan.
  • Para Nabi dan Rasul mereka mendapatkan wahyu, kitab suci atau hikmah (sunnah) semuanya dari Allah.
  • Sungguh Allah Maha Mengetahui segala sesuatu baik yang nampak maupun ghaib.

۞ وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ ٱلْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِى ظُلُمَٰتِ ٱلْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ;Lauh Mahfudz”. (Surat Al-An’am : 59)

  • Sikap para hamba adalah berdoa, mohon tambahan ilmu, petunjuk, pertolongan, tawadhu’, merendahkan diri.

 

B. As-Samii’ (Yamh Maha Mendengar)

  • Allah mendengar seluruh suara makhluk, baik yang jelas, samar, bisikan hati bahkan sampai suara binatang kecil sekalipun.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِۦ نَفْسُهُۥ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ ٱلْوَرِيدِ

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”.

  • Allah tidak pernah berhenti pendengarannya sedetikpun dari setiap permohonan, taubat dan perkataan apapun itu dari hamba-hambaNya.

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۖ مَا يَكُونُ مِن نَّجْوَىٰ ثَلَٰثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَآ أَدْنَىٰ مِن ذَٰلِكَ وَلَآ أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا۟ ۖ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ

Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (Al-Mujadalah :  7)

  • Mengapa para Nabi, sahabat, tabi’in dan orang-orang shalih senantiasa berdzikir, berdoa, beristighfar, membaca alqur’an dan lainnya? Karena mereka faham dan sadar bahwa Allah Maha Mendengar.

 

C. Al-Bashir (Yang Maha Melihat)

  • Allah melihat, memperhatikan dan mengawasi dengan sangat teliti keadaan semua makhluk tanpa terkecuali, dari yang besar hingga yang kecil atau paling kecil.
  • Allah mengawasi asal-usul dan perkembangan makhluk.

وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ ٱلنَّاسِ عَلَىٰ حَيَوٰةٍ وَمِنَ ٱلَّذِينَ أَشْرَكُوا۟ ۚ يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِۦ مِنَ ٱلْعَذَابِ أَن يُعَمَّرَ ۗ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا يَعْمَلُونَ

“Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Al-Baqarah : 96)

  • Para Nabi dan hamba-hamba Allah yang shalih selalu senantiasa beribadah dengan sebaik-baiknya karena mereka faham Allah Maha Melihat.

 

 

Diringkas oleh Ahmad Imron bin Muhadi Al Fanghony hafidzahullahu

Rujukan : Buku Adab Islami kelas VI MSU Al Ukhuwah Sukoharjo

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *