FAWAID HADITS-HADITS AL-ARBA’IN AN-NAWAWIYAH
HADITS KE DELAPANBELAS (18)
عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ جُنْدُبِ بنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ) رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ. وَفِي بَعْضِ النُّسَخِ: حَسَنٌ صَحِيْحٌ
“Dari Abu Dzarr Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdirrahman Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada; iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu; dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan haditsnya itu hasan dalam sebagian naskah disebutkan bahwa hadits ini hasan shahih)
A. Biografi singkat Rowi Abu Dzar dan Mu’adz bin Jabal rodhiyallahu ‘anhuma
- Abu Dzar Jundub bin Junadah adalah salah seorang sahabat yang termasuk pertama kali yang masuk Islam. Beliau masuk Islam karena dakwah saudaranya yang bermana Unais, setelah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam datang ke kota Madinah maka masuk Islam-lah yang lainnya. Dahulunya Abu Dzar adalah orang yang sangat Zuhud dan sangat perhatian terhadap ilmu serta Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersaksi bahwa dirinya termasuk orang yang sangat rajin dalam berdzikir kepada Allah. Beliau tinggal di daerah namanya Ar-Rubdah (tempat hajinya orang-orang Iraq) yang berjarak 3 kilo dari Madinah. Beliau meninggal disana tahun 31 hijriyah dan beliau meriwayatkan hadits sebanyak 281 hadits dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
- Mu’adz bin Jabal adalah sahabat yang mulia yang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pilih beliau sebagai ganti darinya dalam mengurusi penduduk Yaman. Sungguh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam telah memuji beliau sebagai oarang yang memiliki kesungguhan dalam sebuah pendapat dan sikap yang tidak tertera secara jelas dari Alqur’an dan Assunnah, beliau bersabda : “Alhamdulillah yang telah mencocokkan utusan RasulNya (Mua’adz bin Jabal) terhadap perkara yang Dia ridhoi”.
B. Kedudukan hadits
Hadits ini adalah hadits yang agung dan termasuk qaidah dari qaidah-qaidah agama yang lurus. Dan sungguh hadits ini telah mencakup tiga hal yaitu hak Allah, hak mukallaf dan hak para hamba.
C. Fawaid hadits
- Semangatnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam mengarahkan umatnya pada perkara yang di dalamnya terdapat kebaikan dan perbaikan bagi mereka.
- Wajibnya bertaqwa kepada Allah pada setiap tempat. Dan diantaranya adalah wajibnya bertaqwa kepada Allah dalam kondisi sembunyi maupun terlihat.
- Didalam hadits terdapat isyarat bahwasannya kebaikan itu mengiringi perbuatan jelek maka akan menghapus dan membersihkannya dan hal ini berlaku umum pada setiap kebaikan dan keburukan. Dan jika kebaikan itu berupa taubat maka akan menghapusnya karena taubat itu menghapus perbuatan sebelumnya. Namun jika kebaikan itu beruapa amal sholih maka akan ditimbang, jika berat amal kebaikan itu maka akan menghilangkan bekas dari dosa sebelumnya.
- Wajibnya berakhlak baik kepada manusia dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam telah memutlakkan bagaimana berakhlak kepada manusia yang diseuaikan dengan kondisi. Karena terkadang ada akhlak yang baik bagi seseorang tapi tidak dianggap baik bagi yang lainnya. Oleh karena itu seseorang yang berakal dia akan mencari tahu dan tahu bagimana bersikap dan menimbang sebelum berbuat.
Di terjemahkan oleh Ahmad Imron bin Muhadi Al Fanghony hafidzohullahu ta’ala.
Rujukan : Kitab Al-Fawaid Adz-dzahabiyah min Ar-ba’in An-Nawawiyah karya Syaikh Abu Abdillah Hammud bin Abdillah Al Mathor dan Syaikh Abu Anas Ali bin Husain Abu Lauz.