FAWAID HADITS-HADITS AL-ARBA’IN AN-NAWAWIYAH

HADITS KE DUA (Bagian 3)

 

Dan ini adalah potongan hadits bagian yang terakhir…

قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِحْسَانِ, قَالَ : أَنْ تَعْبُدَ اللّٰهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ السَّاعَةِ قَالَ : مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنْ أَمَارَاتِهَا, قَالَ : أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا, وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِيْ الْبُنْيَانِ, ثم انْطَلَقَ, فَلَبِثْتُ مَلِيًّا, ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرُ, أَتَدْرِيْ مَنِ السَّائِل؟ قُلْتُ : اللّٰهُِ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ : فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ

“… Beritahukan kepadaku tentang ihsan”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.” Lelaki itu berkata lagi : “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?” Nabi menjawab,”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.” Dia pun bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!” Nabi menjawab,”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.” Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku : “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?” Aku menjawab, ”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,” Beliau bersabda, ”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.” (HR. Muslim)

 

A. Kedudukan hadits

Berkata Ibnu Rojab rohimahullahu : “Dia adalah hadits yang sangat agung sekali yang mencakup atas syarah (penjelasan) seluruh perkara agama ini.”

 

B. Fawaid hadits bagian ketiga

  1. Penjelasan Ihsan, yaitu ; seseorang beribadah kepada Allah seakan-akan dia melihatNya dan jika tidak bisa maka Allah pasti melihatnya.
  2. Ilmu tentang kapan hari kiamat itu tersembunyi tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Maka barangsiapa yang mengaku mengetahuinya maka dia telah berdusta. Oleh karena itu semulianya utusan dari kalangan malaikat (Jibril) dan kalangan manusia (Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam) keduanya tidak mengetahui kapan hari kiamat terjadi.
  3. Sesungguhnya hari kiamat itu memiliki tanda-tandanya. Dan para ulama telah membagi bahwa tanda kiamat itu ada tiga bagian, yaitu ; tanda yang telah berlalu, tanda yang berulang dan tanda yang mendekati hari kiamat.
  4. Tanda-tanda hari yang Nabi sebutkan dalam hadits ini termasuk tanda-tanda yang kecil.
  5. Terkait kepastian kapan terjadinya hari Kiamat tidak ada seorangpun yang mngetahuinya. Bahkan sebaik-baiknya utusan Malaikat (Jibril ‘alaihis salam) dan utusan dari kalangan manusia (Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam) keduanya tidak memngetahuinya.
  6. Bagusnya cara mengajar Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabat. Dimana diantara metode beliau adalah memberikan pertanyaan untuk menjelaskan permasalahan.
  7. Orang yang bertanya tentang ilmu dianggap sebagai orang yang mengajarkan ilmu dengan niat ingin mendapatkan pahala mengajar.
  8. Hadits ini menunjukkan bahwa para Malaikat dapat berubah wujud sebagai manusia dengan izin Allah.
  9. Bagusnya jawaban Umar saat ditanya Nabi dan beliau tidak mengetahuinya lalu beliau jawab : “Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui”.

 

Di terjemahkan oleh Ahmad Imron bin Muhadi Al Fanghony hafidzohullahu ta’ala.

Rujukan : Kitab Al-Fawaid Adz-dzahabiyah min Ar-ba’in An-Nawawiyah karya Syaikh Abu Abdillah Hammud bin Abdillah Al Mathor dan Syaikh Abu Anas Ali bin Husain Abu Lauz.

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *