RINGKASAN TAUJIHAAT PADA RAPAT PARA ASATIDZAH DAN PEGAWAI

PONDOK PESANTREN AL UKHUWAH SUKOHARJO

Pemateri : Ustadz Aris Sugiyantoro hafidzahullahu ta’ala (Mudir)
Tema : Taujihaat (arahan-arahan)

1. Sekarang ini kita hidup dalam zaman yang banyak fitnah dimana-mana. Dan hendaknya fitnah itu dihadapi dengan ilmu dan perkara yang dapat menyelamatkan kita.

2. Fitnah itu banyak, baik fitnah harta, keluarga, wanita, jabatan dan kedudukan dan masih banyak lagi. Dan tidaklah suatu zaman kecuali setelah itu lebih jelek dari sebelumnya.

عَنْ الزُّبَيْرِ بْنِ عَدِيِّ قَالَ: أَتَيْنَا أَنَسَ بْنْ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فَشَكَوْنَا إلَيْهِ مَا نَلْقَى مِنَ الْحَجَّاجِ فَقَالَ: اصْبِرُوا فَإِنَّهُ لَا يَأْتِي زَمَانٌ إِلاَّ وَالَّذِي بَعْدَهُ شَرٌ مِنْهُ حَتَّى تَلْقَوْا رَبَّكُمْ. سَمِعْتُه مِنْ نَبيِّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. رَوَاهُ الُبُخَارِيُّ.

Dari Zubair bin Adi ia berkata, “Kami mendatangi Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, kemudian kami mengadu kepadanya tentang apa yang kami rasakan dari (kekejaman) Al-Hajjaj. Selanjutnya Anas berkata, “Bersabarlah kalian, sesungguhnya tidak akan datang suatu masa kepada kalian kecuali zaman yang datang sesudahnya lebih buruk daripada sebelumnya, sehingga kalian menemui Rabb kalian (meninggal dunia).” Aku mendengar hal itu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. Al-Bukhari).

3. Dan diantara fitnah itu adalah fitnah harta, kedudukan dan jabatan yang sangat berbahaya bagi agamanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرسِلاَ فِي غَنَمٍ بِأَفسَدَ لَهَا مِنْ حِرصِ المَرْءِ عَلَى المَالِ وَالشَّرَفِ لِدِيْنِهِ

“Dua serigala lapar yang menghampiri seekor kambing tidak lebih berbahaya baginya daripada ambisi seseorang kepada harta dan kedudukan bagi agamanya.” (HR. Tirmidzi)

4. Orang yang tamak terhadap harta ada dua macam : a). Dia sangat mencintai harta dan mencari siang dan malam tanpa henti. Orang seperti ini, minimal umurnya terbuang sia-sia, walaupun cara mencarinya dari jalan yang halal, b). Mencintai harta seperti yang pertama tapi mencarinya dengan cara yang haram dan meninggalkan kewajiban-kewajiban.

5. Orang yang tamak terhadap jabatan adalah orang yang mereka memikulnya bukan karena Allah tapi karena Dunia.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Siapa yang menuntut ilmu dari ilmu-ilmu yang diharapkan padanya wajah Allah (ilmu agama) dan ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan kesenangan dunia, dia tidak akan mencium bau surga nanti pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam shahihnya dan Al-Hakim berkata shahih sesuai dengan syarat Bukhari dan Muslim)

6. Terkait dengan pemilihan presiden maka kebanyakan ulama boleh ikut serta didalamnya dengan melihat siapa diantara para calon yang paling sedikit madhorotnya bagi Islam dan kaum Muslimin.

————————————-

Pemateri : Ustadz Mukhlis Abu Sa’id hafidzahullahu ta’ala (Kepala Kepegawaian)
Tema : Taujihaat (arahan-arahan)

1. Pihak kepegawaian berterimakasih kepada para ustadz dan ustadzah serta para pegawai atas kinerjanya yang baik, totalitas dan dilandasi dengan keikhlasan.

2. Bagi para Ustadz dan ustadzah serta para pegawai yang hidup di tengah-tengah masyarakat agar terus berperilaku yang baik dan memberikan kesan yang baik dan bukan sebaliknya.

3. Hendaknya bagi para ustadz dan ustadzah untuk bersemangat dalam hal dakwah dan menuntut ilmu. Karena kita ini masih butuh ilmu, bimbingan, arahan dan nasihat.

4. Pihak pondok telah memberikan banyak fasilitas bagi para ustadz dan ustadzah serta para pegawai. Oleh karena itu, hendaknya fasilitas-fasilitas digunakan sebaik-baiknya dan tidak digunakan untuk kegiatan yang menyelisihi aturan syariat.

5. Hendaknya para ustadz dan ustadzah serta para pegawai tetap terus mengikuti program-program yang telah dicanangkan oleh pihak pondok, semisal ; kajian dan lainnya.

6. Para ustadz dan ustadzah serta para pegawai untuk selalu tertib dalam absensi masuk dan pulang dari pondok.

 

(Ditulis oleh Ahmad Imron bin Muhadi Al Fanghony hafidzahumallahu ta’ala :: Masjid Aisyah Putri I :: Senin, 29 Januari 2024 M / 18 Rojab 1445 H)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *