بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
🌿🌸Terseret Teman🌸🌿
Bagaimana bisa anak terseret…
ajakan temannya mengikuti perayaan yang tidak syar’i…
ajakan temannya melihat kemungkaran….
ajakan untuk mencicipi hal haram….
Padahal temannya itu….
Bukan yang melahirkan.
Bukan yang membesarkan.
Bukan yang ngasih uang jajan.
🌿🌿🌿
Tapi kenapa anak lebih iyain kata teman daripada ayah atau ibunya…
🌿 Karena anak kurang mendapat pendidikan agama dan keteladanan dari orangtuanya. Padahal dengan ilmu agama inilah yang akan menyaring pengaruh jelek dari lingkungan.
🌿 Karena anak jarang mendapat doa kebaikan dari ayah ibunya. Justru seringnya mendapat label negatif, yang tanpa disadari itu adalah suatu doa. Padahal doa orangtua termasuk doa yang akan dikabulkan Allah.
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Ada tiga doa yang pasti akan terkabul, tidak diragukan lagi: doa orangtua, doa orang yang bepergian, dan doa orang yang terdzalimi.”
(HR Abu Dawud no 1536, dikatakan oleh Syaikh al Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud: Hasan)
🌿 Karena anak mendapat perlakuan yang keras dari kedua orangtuanya. Hingga anak menjauh hatinya dari ayah ibunya (meski secara fisik masih serumah}. Allah berfiman :
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّهِ لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap KERAS LAGI BERHATI KASAR, tentulah mereka akan MENJAUHKAN DIRI dari sekelilingmu.”
(Ali Imran: 159)
🌿 Karena anak kurang mendapat penghargaan dan kasih sayang dari orangtuanya (kurang sentuhan, kurang kata penghargaan, kata sayang atau waktu berkualitas). Dan teman-temannya pun mengisi kekosongan cintanya yang akhirnya diapun merasakan kenyamanan dengan teman-temannya daripada ortunya.
🌿 Karena anak tidak mendapat pengawasan dalam memilih teman dekat, yang justru itu sangat berpengaruh kepada perilaku anak.
Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian”.
(HR. Abu Daud no. 4833, Tirmidzi no. 2378, Ahmad 2/344, dari Abu Hurairah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ 3545).
🌿 Perumpamaan teman yang buruk seperti pandai besi, bisa jadi dia membakar bajumu, atau kamu akan dapatkan darinya bau yang tidak sedap. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada kita agar bersahabat dengan orang yang dapat memberikan kebaikan dan sering menasehati kita.
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.”
(HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa)
🌿 Karena anak terlalu banyak waktu kosong yang diisi dengan melihat media-media yang merusak. Dan secara tidak sadar anak pun mengikutinya. Karena jiwa manusia suka meniru dan mengikuti apa yang sering dia lihat baik berupa bacaan, tontonan, medsos atau lainnya.
🌿 Dan sesungguhnya hati dan hidayah adalah kuasa Allah. Orangtua wajib berusaha untuk memperbaiki dirinya (memohon ampun kepada Allah, memaafkan kesalahan anak, menasehati, mencukupi kasih sayang untuk melunakkan hati anaknya) agar bisa memperbaiki putra putrinya. Allahu A’lam bish Showab.
(Ditulis oleh Tim RA Al Ukhuwah Sukoharjo)
═══❀🌿🌸🌿❀═══