: قَالَ الإِمَامُ مُحَمَّدٌ نَاصِرُ الدِّيْنِ الأَلْبَانِي رَحِمَهُ اللّٰهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
أَمَّا مَسْحُ اليَدَيْنِ بِالوَجْهِ عِنْدَ الفِرَاغِ مِنَ الدُّعَاءِ فِي الصَّلَاةِ ؛ فَلَمْ يُثْبِتْ بِخَبَرٍ صَحِيْحٍ ، وَلَا أَثَرٍ ثَابِتٍ ، وَلَا قِيَاسٍ. فَالْأَوْلَى أَنْ لَا يَفْعَلَهُ ، وَيَقْتَصِرُ عَلَى مَا فَعَلَهُ السَّلَفُ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ ؛ مِنْ رَفْعِ اليَدَيْنِ دُوْنَ مَسْحِهِمَا بِالوَجْهِ فِي الصَّلَاةِ
Berkata Al Imam Al Albani rohimahullahu ta’ala : “Adapun mengusap wajah setelah berdoa selesai sholat, maka tidak ada satupun khobar (hadits) yang shohih yang tetap, tidak ada atsar (pedoman/contoh) dari Salaf yang tetap juga, demikianpula tidak ada qiyas. Maka yang afdhol adalah hendaknya tidak di lakukan dan mencukupkan diri dengan apa yang dilakukan para Salaf yaitu mengangkat tangan tanpa mengusap wajah setelah berdoa”. (Ashlu Shifatish Sholah : 1/959)
- Tim Medsos MSU (PKPPS Tingkat Ula Al Ukhuwah Sukoharjo)