Berkata Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, “Sesungguhnya perbuatan baik itu akan menimbulkan cahaya di wajah seseorang, cahaya pada hatinya, keluasan dalam rezekinya, kekuatan pada badannya, dan kecintaan dari orang lain. Sebaliknya, dosa dan maksiat akan menyebabkan kegelapan di wajah seseorang, kegelapan dalam hatinya, kelemahan pada badannya, kesempitan rezekinya, dan kebencian dari hati-hati manusia.”
Berkata Al Allamah Ibnul Qoyyim rohimahullahu ta’ala : Diantara efek samping perbuatan dosa adalah : Sedikitnya mendapat taufiq, rusaknya hati & pemahaman, menyembunyikan kebenaran, kerasnya hati, menyia-nyiakan waktu, hilangnya akhlak, terhalangnya ijabah doa, terhalangnya ilmu, panjang angan-angan, sempitnya hati & kehidupan, diremehkan musuh, tertutupnya barokahnya rizki & umur, mendapatkan teman yg jelek, bersifat acuh dengan dosa, lalai berdzikir dan akan memakai baju kehinaan. (Al Fawaid Libnil Qoyyim : 46)
Imam Al-Bukhari Rahimahullah menyebutkan dalam kitab shahihnya dari sahabat Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu:
إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ فِي أَصْلِ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ. وَإِنَّ الفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ وَقَعَ عَلَى أَنْفِهِ، فَقَالَ بِهِ هَكَذَا، فَطَارَ
“Sesungguhnya orang yang beriman melihat dosa-dosanya seakan-akan ia berada di bawah gunung yang ia takut gunung tersebut menimpanya. Adapun orang yang fajir, ia melihat dosa-dosanya hanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya, ia hanya mengusirnya dengan mudah.” (HR. Bukhari)
- Tim Medsos MSU