NASEHAT DAN TAUJIHAAT MUDIR PONDOK PESANTREN AL UKHUWAH SUKOHARJO
Pemateri : Al Ustadz Abu Sulaiman Aris Sugiyantoro hafidzahullahu ta’ala
1. Segala puji hanya milik Allah yang telah memberikan ;
A. Kesehatan sehingga bisa bertemu di tempat ini pada bulan Muharram.
B. Kesempatan berkumpul di masjid ‘Aisyah bintu Abu Bakr rodhiyallahu ‘anhuma dalam keadaan tidak kurang suatu apapun.
C. Kelancaran bisa memulai aktifitas pondok dengan di awali pertemuan wali santri baru dan kedatangan santri lama.
D. Kemudahan dalam memulai KBM pada setiap marhalah (jenjang) diawal bulan ini yang berjalan dengan baik.
2. Pertemuan seperti tidaklah selalu setiap bulan diadakan, karena terkadang berbenturan dengan keadaan yang tidak mungkin pertemuan seperti ini diadakan. Maka hendaknya seluruh para pegawai selalu menghadirinya. Dan dalam pertemuan ini bisa kita niatkan sebagai :
A. Duduk di majlis ilmu.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَه
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya”. (HR. Muslim).
B. Berjalan menuntut ilmu.
Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersabda:
مَن سلَك طريقًا يطلُبُ فيه عِلْمًا، سلَك اللهُ به طريقًا مِن طُرُقِ الجَنَّةِ
“Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya untuk menuju surga” . (HR. At Tirmidzi, Abu Daud, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).
C. Bertemu dengan orang-orang shalih.
D. Bertemu dengan sesama pejuang sebagai ;
- Pengajar
- Pendakwah
- Orang yang mempersiapkan generasi Islam
- Orang yang mempersiapkan amal setelah kematian dan tujuan lainnya
3. Berkumpulnya kita di tempat ini adalah merealisasikan visi pondok sebagai tujuan bersama yaitu : Terwujudnya generasi Muslim yang memahami ilmu syar’i dan mampu mengamalkan, serta mendakwahkannya sesuai metode yang benar.
4. Di pondok ini banyak kemudahan, baik dari ;
- Sarana prasarana
- Jumlah santri yang terus bertambah
- Jumlah cabang yang juga banyak (Al Ukhuwah 1 di Mranggen ; Joho, Al Ukhuwah 2 di Sugihan, Al Ukhuwah 3 di Gayam, Al Ukhuwah 4 di Combongan dan Al Ukhuwah 5 di Weru)
5. Bekerja di pondok ini hendaknya didasari dengan niatkan yang ikhlas karena Allah ta’ala, sebagai apapun posisinya di pondok. Baik sebagai pengajar, dibagian sarpras dan dibagian lainnya dari tugas yang diberikan. Seorang mujahid (pejuang sejati) dijalan Allah akan merasa siap ditempatkan dimanapun dalam bagian jihadnya, apakah di bagian pertahanan, bagian samping atau bahkan dibagian belakang. Dan sekalipun ditempatkan dibagian belakang dia akan siap melaksanakan tugasnya dengan baik.
6. Hendaknya para pegawai bersama-sama berjuang untuk menciptakan kemajuan dalam proses atau kwalitas pembelajaran. Bahkan dunia pendidikan dan pesantren menyuarakan adanya lingkungan yang ramah terhadap anak didik. Yaitu menjauhkan dunia pendidikan dan pesantren dari kekerasan anak, baik kekerasan fisik maupun seksual demikian juga jauh dari bullying.
7. Mu’amalah di pondok itu ada hak dan kewajiban serta Ihsan dari pondok. Hak pegawai adalah mendapatkan gajinya disetiap bulan, sedangkan kewajiban pegawai adalah bekerja dan menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan Ihsan dari pondok adalah tunjangan-tunjangan dari pondok sesuai dengan kemampuan pondok, seperti ; beras, rumah dinas dan uang tunjangan kontrakan. Semua ini telah diusahakan oleh pihak pondok.
8. Hendaknya para pengajar selalu meng-upgrade kemampuan dirinya dalam mengajar, penguasaan kelas, mempersiapkan materi sebelum mengajar, selalu berbicara yang baik, saling mendoakan, fokus terhadap tugas yang diberikan dan lainnya.
9. Faidah dari tanya jawab :
- Mempertimbangkan jalur prestasi dalam penerimaan santri baru.
- Pondok sendiri memiliki kriteria tersendiri dalam menentukan diterima dan tidaknya santri.
- Menyaring para santri yang cerdas itu butuh banyak proses.
- Para pengajar kalau ditanya “pilih mengajar santri yang cerdas atau tidak cerdas?”, Maka tentu lebih mudah mengajar santri yang cerdas.
- Santri yang cerdas itu (mungkin) gurunya belum masuk kelas, dia sudah faham tapi santri yang tidak cerdas gurunya berulang-ulang menyampaikan, dia belum bisa faham.
- Tim Medsos
- Masjid ‘Aisyah Ponpes Al Ukhuwah Putri 1 :: Selasa, 30 Juli 2024 M / 24 Muharram 1446 H