RINGKASAN KAJIAN AKBAR MASJID MADINA ISLAMIC CENTER PONPES AL UKHUWAH 3 SUKOHARJO
Tema : Tingkatan-tingkatan Surga.
Pemateri : Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A, hafidzahullahu ta’ala.
Penyelenggara : Bidang Dakwah Ponpes Al Ukhuwah Sukoharjo.
A. Sambutan Mudir Ponpes Al Ukhuwah Sukoharjo : Ustadz Abu Sulaiman Aris Sugiyantoro hafidzahullahu ta’ala
1. Tetap bersyukur kepada Allah ta’ala yang telah banyak memberikan nikmat serta memberikan kesempatan bisa hadir dalam majlis ilmu walaupun dari tempat yang jauh.
2. Seorang Mukmin ingin mendapatkan sesuatu yang sempurna, termasuk ingin mendapatkan tingkatan paling tinggi di dalam Surga. Sebagaimana ini merupakan perintah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :
فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ أُرَاهُ فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
“…. Jika kalian meminta kepada Allah, mintalah Firdaus, karena sungguh dia adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi. Di atasnya ada Arsy Sang Maha Pengasih, dan darinya sumber sungai-sungai surga.” (HR. Bukhari 2790 & Ibnu Hibban 4611).
3. Jika seseorang ingin mendapatkan tingkatan paling tinggi di dalam Surga, maka hendaknya dia memperbanyak amal agar bisa mendekatkan diri kepada Allah ta’ala.
B. Penyampaian materi : Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A, hafidzahullahu ta’ala.
1. Pembahasan tentang tingkatan-tingkatan Surga adalah pembahasan terkait keimanan kepada hari Akhir. Dan hari akhir adalah kehidupan yang sebenarnya.
2. Hendaknya setiap Muslim sesering mungkin mengingat tentang hari akhirat, karena seseorang tidak tahu kapan akan berakhir kehidupannya.
3. Kehidupan dunia adalah kehidupan yang pendek sehingga jangan sampai lupa terkait dengan kehidupan abadi yaitu kehidupan akhirat. Allah berfirman :
وَمَا هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ لَهِىَ ٱلْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ
” Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Al-‘Ankabut : 64)
4. Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia yang paling sering berdoa meminta Surga.
وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:اللَّهُمَّ آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa doa yang paling sering dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah, “ALLOHUMMA AATINAA FID DUN-YAA HASANAH, WA FIL AAKHIROTI HASANAH, WA QINAA ‘ADZAABAN NAAR : Ya Allah, karuniakan kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka).” (Muttafaqun ‘alaih)
5. Al Imam Ibnul Qayyim berkata :
النَّجَاةُ مِنَ النَّارِ بِعَفْوِ اللّٰهِ وَدُخُوْلُ الجَنَّةِ بِرَحْمَةِ اللّٰهِ وَاقْتِسَامُ المَنَازِلِ وَالدَّرَجَاتِ بِالأَعْمَالِ
“Selamat dari Neraka dengan ampunan Allah dan masuk ke dalam Surga dengan rahmat Allah sedangkan pembagian tempat atau tingkatan di Surga sesuai dengan amalan-amalan.”
6. Masuk kedalam Surga adalah dengan rahmat Allah bukan dengan amal, karena amal seseorang berapapun tidak akan bisa membeli Surganya Allah. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ. قَالُوا وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ : لاَ ، وَلاَ أَنَا إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِى اللَّهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ
“Amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga.” “Engkau juga tidak wahai Rasulullah?”, tanya beberapa sahabat. Beliau menjawab, “Aku pun tidak. Itu semua hanyalah karena karunia dan rahmat Allah.” (HR. Bukhari no. 5673 dan Muslim no. 2816)
6. Terkait kenikmatan Surga, hendaknya setiap Muslim selalu bersaing. Allah berfirman :
وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ
“Untuk mendapatkan keindahan surga itu, seharusnya manusia berlomba.” (Al-Muthaffifin : 26)
7. Banyak dalil yang menunjukkan tingkatan-tingkatan Surga, diantaranya :
- A. Al-Waqi’ah : 7 – 12
- B. Fathir : 32
- C. An-Nisa’ : 95
- D. Al-hadid : 10
- E. Ar-Rohman : 46
- F. Al-Muthaffifin : 22 – 27
8. Berapa derajat (jumlah tingkatan) di Surga? Ada ulama yang berpendapat ada 100 tingkatan. Dalilnya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersabda :
إنَّ في الجنةِ مائةَ درجةٍ ، أعدَّها اللهُ للمجاهدين في سبيلِه ، كلُّ درجتيْنِ ما بينهما كما بين السماءِ والأرضِ ، فإذا سألتم اللهَ فسلُوهُ الفردوسَ ، فإنَّهُ أوسطُ الجنةِ ، وأعلى الجنةِ ، وفوقَه عرشُ الرحمنِ ، ومنه تَفجَّرُ أنهارُ الجنةِ
“Surga itu ada 100 tingkatan, yang dipersiapkan oleh Allah untuk para Mujahid di jalan Allah. Jarak antara dua surga yang berdekatan sejauh jarak langit dan bumi. Dan jika kalian meminta kepada Allah, mintalah surga Firdaus, karena itulah surga yang paling tengah dan paling tinggi yang di atasnya terdapat ‘Arsy milik Ar-Rahman, darinya pula (Firdaus) bercabang sungai-sungai surga.” (HR. Al-Bukhari no.2790)
9. Apakah derajat Surga hanya 100 sebagaimana dalam hadits?? Tidak. Ada pendapat ulama yang mengatakan bahwa derajat Surga itu banyak. Mereka mengatakan bahwa derajat Surga sebanyak ayat di dalam Al Qur’an. Dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
“Dikatakan kepada orang yang membaca Alquran nanti : ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).” (HR. Abu Daud no. 1464 dan Tirmidzi no. 2914.)
10. Derajat Surga paling tinggi adalah Surga bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (yang ditempati beliau). Sedangkan tingkatan Surga paling rendah adalah Surganya orang-orang yang paling terakhir keluar dari Neraka yang disebut dengan Jahannamiyyun.
11. Penghuni Surga paling rendah apakah akan memiliki rasa hasad (iri) kepada Surga yang dilevel diatasnya?? Jawabannya setiap penghuni Surga dimanapun levelnya akan merasa puas dan tidak mau berpindah. Allah berfirman :
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّٰتُ ٱلْفِرْدَوْسِ نُزُلًا. خَٰلِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya.” (Al-Kahfi : 107 – 108)
12. Apakah para penghuni Surga bisa saling berkunjung?? Ada riwayat yang menyebutkannya namun derajatnya lemah. Tapi maknanya, jika memang bisa maka penghuni Surga yang dilevel atas yang berkunjung ke penghuni Surga dilevel bawahnya.
13. Para penghuni Surga tidak akan merasakan lelah atau capek bahkan tidak mungkin tidur. Karena kalau tidur berarti lelah atau capek atau berhenti dari kenikmatan Surga. Padahal tidur adalah saudaranya kematian. Sebagaimana dalam hadits :
النَّوْمُ أَخُو المَوْتِ
“Tidur adalah saudaranya kematian”
14. Faidah dari tanya jawab.
A. Seorang istri di Dunia yang bisa menjadi istri di Surga, maka dia akan menjadi wanita terbaik dibandingkan bidadari.
B. Bidadari Surga, Allah ciptakan langsung tanpa melalui tahap penciptaan.
C. Wanita yang masuk Surga tanpa bersama suaminya maka akan Allah nikahkan di sana dengan lelaki.
D. Tidak ada status jomblo dalam Surga.
E. Urusan akhirat tidak boleh berlaku qona’ah (melakukan amal seadanya).
F. Pintu-pintu Surga itu banyak, maka raihlah melalui pintu-pintu tersebut.
G. Dipan-dipan penghuni Surga itu sudah dihiasi dan cara duduk merekapun duduk yang santai.
H. Surga itu bertingkat dan setiap tingkatnya memiliki nikmat yang berbeda-beda.
(Diringkas oleh AIA :: Kamis, 9 Dzulqo’dah 1445 H / 16 Mei 2024 M)