Doa Naik Kendaraan
Apakah menaiki mobil membaca Bismillah majreeha wa mursaaha atau Subhaanalladzi sakhkhara lanaa haadzaa…dst.?
Abu Bakar Al Jazairi berkata,
مشروعية التسمية والذكر عند ركوب ما يركب فإن كان سفينة أو سيارة قال العبد باسم الله مجراها ومرساها إن ربي لغفور رحيم، وإن كان حيواناً قال عند الشروع باسم الله وإذا استوى قاعدا: سبحان الذي سخر لنا هذا وما كنا له مقرنين، وإنا إلى ربنا لمنقلبون
“Disyariatkan membaca bismillah dan berdzikir ketika menaiki sesuatu yang ditunggangi. Jika berupa kapal atau mobil, maka seorang hamba membaca Bismillah majreehaa wa mursaahaa inna Rabbi laghafuurur Rahim (artinya: dengan menyebut nama Allah ketika berjalan dan berhenti, sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, lihat Qs. Huud: 41),
sedangkan ketika menaiki hewan, maka ketika naik mengucapkan Bismillah dan ketika telah duduk di atasnya mengucapkan, “Subhaanalladzi sakhkara lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin wa innaa ilaa Rabbinaa lamunqalibun,” (artinya: “Mahasuci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.” Lihat Qs. Az Zukhruf: 13-14). ”
(Aisarut Tafasir, surah Az Zukhruf ayat 13-14)
Imam Abu Dawud dan Tirmidzi meriwayatkan dengan sanadnya dari Ali bin Rabi’ah, ia berkata: Aku melihat Ali radhiyallahu ‘anhu saat disiapkan hewan kendaraan untuk ia naiki, maka pada saat ia meletakkan kakinya di atas injakan pelana, ia mengucapkan “Bismillah.” Ketika ia telah duduk di atas punggungnya, ia mengucapkan, “Al Hamdulillah,” lalu mengucapkan,
{سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ}
“Mahasuci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.”
Selanjutnya Ali mengucapkan, “Al Hamdulillah,” sebanyak tiga kali, dan “Allahu akbar, ” sebanyak tiga kali, kemudian mengucapkan,
سُبْحَانَكَ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
“Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku menzalimi diriku, maka ampunilah aku, karena tidak ada yang dapat mengampuni selain Engkau.”
Lalu Ali tertawa, maka ia pun ditanya, “Wahai Amirul Mu’minin, karena sebab apa engkau tertawa?” Ali menjawab, “Aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan seperti yang aku lakukan, kemudian Beliau tertawa, maka aku bertanya, “Wahai Rasulullah, karena sebab apa engkau tertawa?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Tuhanmu kagum kepada hamba-Nya yang berkata, “Ampunilah dosaku,” dia mengetahui bahwa tidak yang dapat mengampuni dosa selain Aku.” (Hadits ini dinyatakan shahih oleh Al Albani).
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata
ظاهر القرآن أن الإنسان كلما ركب على البعير، أو السيارة، أو السفينة، أو القطار أن يقول: سُبْحانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ * وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنقَلِبُونَ. لقاءات الباب المفتوح -اللقاء الخامس
Dhahir Al Qur’an bahwa seseorang ketika menaiki unta, mobil, kapal, atau kereta mengucapkan,
سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
“Mahasuci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.” (Liqaat al Baabil Maftuh, pertemuan ke-5)
Dengan demikian, jika naik mobil boleh Bismillah majreeha wa mursaaha atau Subhaanalladzi sakhkhara lanaa haadzaa…dst. (Tafsir Hidayatul Insan bitafsiril Qur’an)
- Ustadz Marwan Hadidi hafidzahullahu ta’ala _ Blog: http://wawasankeislaman.blogspot.com
- Tim Medsos MSU