Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rohimahullahu ta’ala :
“Segala puji hanya milik Allah yang telah memuliakan bulan Ramadhan dibadingkan bulan bulan lainnya, yang telah mengistimewakan 10 hari yang akhir dengan pahala yang besar. Menganjurkan untuk mengistimewakan 10 hari terakhir dengan bertambah kesungguhan dalam beribadah, karena ia penutup bulan sementara amalan tergantung di penghujungnya.
Semoga shalawat serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarganya, para sahabatnya serta setiap pengikutnya dengan baik sampai hari kiamat, Amma Ba’du :
Wahai kaum muslimin sekarang kalian berada di 10 hari terakhir bulan Ramadhan yang penuh berkah. Allah ta’ala telah menjadikannya sebagai musim untuk membebaskan diri dari Neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengkhususkan sepuluh akhir ini dengan bersungguh-sungguh memperbanyak amal shalih dibanding malam malam lainnya. Sebagaimana terdapat di shahih Muslim dari Aisyah bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan yang tidak beliau lakukan pada waktu yang lain.
“Dan di dalam shahihain dari Aisyah ia berkata, “Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila masuk 10 hari terakhir beliau mengencangkan kain sarungnya menghidupkan malam malamnya dengan ibadah dan membangunkan keluarganya” (HR Bukhari dan Muslim)
Hal ini mencakup kesungguhan beliau dalam membaca al Quran, shalat, dzikir sadekah dan selainnya. Beliau meluangkan waktu 10 hari terakhir dengan amalan amalan tersebut, maka seyogyanya kalian wahai kaum muslimin mengikuti nabimu dengan melepaskan semua kesibukan duniawi atau menguranginya agar kalian mempunyai waktu untuk melakukan ketaatan pada 10 hari terakhir yang penuh berkah ini.
Diantara kekhususan 10 hari terakhir adalah semangat menjalankan qiyamul lail dan memperpanjang shalat dengan memperlama berdiri, rukuk, sujud, dan memperpanjang bacaan. Juga membangunkan istri dan anak anak agar mereka ikut serta bersama kaum muslimin menampakkan syi’ar agama ini serta agar mereka mendapat bagian pahala dan terdidik dalam menjalankan ibadah kepada Allah Taala. Kebanyakan manusia melalaikan anak anak mereka. Mereka membiarkannya keluyuran di malam hari untuk menghabiskan malam malam tersebut dengan permainan atau pernbuatan sia sia. Mereka tidak menghormati kemuliaan malam ini dan tidak mempunyai tempat baginya. Ini merupakan akibat dari pendidikan oranag tua yang buruk.
Sesungguhnya termasuk penghalang dan suatu kerugian yang nyata adalah apabila malam malam 10 hari terakhir itu datang hingga berakhir sementara kebanyakan manusia dalam keadaan lalai dan berpaling mereka tidak memperdulikannya dan tidak bisa mengambil faedah darinya. Mereka menghabiskan semalam suntuk atau sebagiannya dengan perbuatan perbuatan yang tidak bermanfaat atau mungkin ada manfaat yang sebenarnya bisa mereka peroleh pada waktu waktu lain. Mereka menghilangkan kekhususan malam ini. Apabila tiba waktu qiyamulail mereka tidur, sehingga lenyaplah kebikan-kebaikan yang banyak pada diri mereka.
Bagimana kalau seandainya mereka tidak menjumpai malam malam ini pada tahun yang akan datang, sementara ia menanggung dosa diri mereka sendiri, keluarga, dan anak anak mereka? Yakni dosa berat yang tidak mereka perkirakan akibat jelek yang ditimbulkannya. Sebaian orang ada yang berkata, “Sesungguhnya qiyamullail merupakan sunah nafilah dan bagi saya cukup menjaga hal hal yang fardhu”. Umu Mukminin Aisyah pernah berkata kepada orang orang semacam ini, “Saya telah mendengar suatu kaum yang mengatakan sesungguhnya kami telah menunaikan kewajiban dan tidak berhasrat untuk menambahnya. Demi hidupku tidaklah mereka ditanya Allah taala kecuali terhadap apa yang diwajibkan atas mereka. Akan tetapi, kaum itu bebuat kesalahan pada malam dan siang hari, tidaklah kalian sekarang kecuali berasal dari Nabi, dan tidaklah nabi kalian kecuali berasal dari kalian demi Allah, Rasulullah tidak pernah meninggalkan qiyamullail.
Diantara kekhususan 10 hari terakhir adalah bahwa pada malam malam tersebut diharapkan kita bisa berjumpa (bertepatan) dengan lailatul qadar yang telah dijelaskan Allah taala tentangnya dalam firmannya, “Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan”. “Dishahiahin dari Abu Hurairah dari nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang bersabda, “Barang siapa yang berdiri pada malam lailatulk qadar dengan iaman dan pahala dari Allah maka akan diampuni dosoa yang telah lalu”
Seorang musim tidak akan memperoleh malam yg mulia ini kecuali jika menyibukan dirinya dengan qiyamulali sebualan penuh. Karena lailatul qadar ini tidak ditetapkan pada malam tertentu dan ini termasuk hikmah dari Allah taala agar manusia bersungguh sungguh dalam mencarinya dan mereka mau menjalankan qiyamulail sebulan penuh agar bisa mendapatkannya sehingga dengan demikian mereka akan banyak mengerjakan amalan shalih dana mendapatkan apahala yang melimpah. Bersungguh sungguhlah kalian beramal semoga Allah merahmati kalian pada 10 hari terakhir ini yang merupakan penutup dari bulan ramdhan ia merupakan malam malam pembebasan dari neraka. Diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang bulan Ramadhan, “Ia adalah bulan yang diawalnya rahmat, pertenganhannya ampunan dan di akhirnya pembebasan dari apai neraka”
Seorang muslim yang dilalui musim-musim rahmat, maghfirah, dan pembebasan dari neraka pada bulan ini dan telah mengeluarkan segenap kemampuannya, ia mejaga waktu-waktunya dan melakukan apa yang diridhai oleh Rabnya. Sesungguhnya seorang Muslim ini diharapkan ia akan memperoleh semua kebaikan bulan ini dengan barokahnya dan berbahagia dengan pahala pahalanya. Ia akan mendapatkan derajat tingi lantaran apa amal yang telah ia kerjakan pada hari-hari yang telah lalu (ketika di dunia).” Allah Ta’ala berfirman : (kepada mereka dikatakan): “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.”
Kita memohon kepada Allah hidayah taufiq , serta diterimanya semua amalan, juga ampunan dari semua kekurangan kita dalam beribadah, segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam, semoga sholawat serta salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya serta para Sahabatnya.
- Menuju Garis Finish – Ustadz Abu Ghozie As-Sundawie hafidhzahullahu ta’ala
- AIA hafidhzahullahu ta’ala
- PKPPS Tingkat Ula Al Ukhuwah Sukoharjo