RANGKUMAN BAB 1 – KERAGAMAN SUKU BANGSA

 

A. Asal Usul Manusia

Allah adalah Robbul ‘alamin (Tuhan alam semesta) yang memelihara dengan penuh cinta kasih dan amat adil. Allah menciptakan manusia yang berasal dari satu nenek moyang yang sama, yaitu Nabi Adam ‘alaihis salam. Kemudian setelah ribuan tahun, manusia kemudian menyebar dan menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa yang berbeda bahasa, rupa, dan warna kulit. Ada diantara mereka yang beriman namun adapula diantara mereka yang menyekutukanNya.

 

B. Keragaman Suku-suku

Allah berfirman :

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦ خَلْقُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَٰنِكُمْ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّلْعَٰلِمِينَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” (Ar-Rum : 22)

Diantara suku-suku di Indonesia adalah ; Madura, Sunda, Bugis, Batak, Dayak, Jawa dan lain-lain

 

C. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diutus untuk Seluruh Alam

Bangsa Arab Jahiliyah memiliki akhlak dan sifat yang terpuji seperti; dermawan, memuliakan tamu, keberanian, tanggung jawab dan lainnya. Dengan diutusnya beliau, akhlak terpuji disempurnakan dan akhlak buruk dijauhkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ

“Sesungguhnya aku (Rasulullah ﷺ) diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang baik.” (HR. Ahmad  2/381)

Beliau ﷺ diutus untuk berdakwah kepada seluruh manusia agar hidup dibawah aturan Allah yang berisi jalan keselamatan dunia dan akhirat. Allah berfirman :

وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Al-Anbiya : 107)

 

D. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai Penyempurna Akhlak

Diantara nyanyian atau tarian dari suatu suku ada yang mempertontonkan aurat. Maka yang seperti ini merupakan bagian dari meniru adat, budaya dan kebiasaan orang kafir yang terlarang dalam Islam. Rasulullah bersabda :

أَنْ يَمْتَلِئَ جَوْفُ أَحَدِكُمْ قَيْحًا خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمْتَلِئَ شِعْرًا‏

“Jika seseorang memenuhi lambungnya dengan nanah sampai kekenyangan itu lebih baik baginya daripada dia penuhi dengan nyanyian” (HR. Al-Bukhari, Muslim dan At-Tirmidzi)

Para ulama juga mengingatkan agar umat Islam tidak mudah ikut-ikutan mengucapkan lagu-lagu yang tidak tahu artinya, dikhawatirkan akan mengucapkan kalimat kemusyrikan.

 

 

Ditulis oleh : Ustadz Ahmad Imron bin Muhadi Al Fanghony Hafidzahullah

Rujukan : “Buku Mapel Adab Islam Kelas IV MSU Al Ukhuwah Sukoharjo”

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *