Allah ta’ala berfirman :

نِّعْمَةً مِّنْ عِندِنَا ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِى مَنْ شَكَرَ

” Sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur”. (Al Qomar : 35)

 : قَالَ العَلَّامَةُ ابْنُ عُثَيْمِيْنَ عَلَيْهِ ﺭَﺣْمَاتُ رَبِّ العٰالَمِيْنَ 
‌‌‏شُكْرُ نِعْمَةِ اللّٰهِ تَعَالَى هِيَ القِيَامُ بِطَاعَتِهِ وَلَيْسَتْ مُجَرَّدُ قَوْلِ اللِّسَانِ بَلْ لَا بُدَّ مِنَ القِيَامِ بِطَاعَتِهِ؛ وَلِهٰذَا مَنْ قَالَ أَشْكُرُ اللّٰهَ وَهُوَ مُقِيْمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بِشَاكِرٍ

(تفسير سورة القمر : ٣٧٨)

Berkata Al Allamah Ibnu Utsaimin rohimahullahu ta’ala : “Mensyukuri nikmat Allah ta’ala adalah dengan melaksanakan ketaatan kepada-Nya dan tidak semata-mata dengan ucapan lisan saja. Oleh karena itu barangsiapa yang berkata : “Aku telah bersyukur kepada Allah”. Namun dia tetap rajin bermaksiat kepada-Nya maka sungguh orang tersebut bukanlah orang yang bersyukur”. (Tafsir surat Al Qomar : 378)

 

Ditulis oleh : Ustadz Ahmad Imron Al Fanghony حفظه الله تعالى

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *